Bisnis jasa tiket pesawat di Indonesia nampaknya mempunyai prospek yang
menjanjikan seiring semakin bertambahnya mobilitas penduduk menggunakan
pesawat terbang. Zaman sekarang, dalam mendapatkan selembar tiket, warga
biasanya membeli tiket di bandara, di agen tiket atau pun praktisnya
adalah reservasi lewat internet (on line). Kelemahan membeli tiket di
bandara saat keberangkatan adalah ketidakpastian akan mendapatkan tiket
dengan tujuan yang dimaksud. Bisa saja tiket dengan tujuan dan waktu
tertentu telah dibooking semuanya. Selain itu, di beberapa bandara masih
banyak berkeliaran calo-calo tiket yang memanfaatkan keterdesakan kita
sehingga dengan terpaksa kita harus membelinya dengan harga yang lebih
mahal.
Membeli tiket pesawat yang paling murah dan aman adalah lewat reservasi
online di situs resmi maskapai pesawat yang ingin digunakan. Namun,
tentu dibutuhkan dompet/deposit digital untuk transaksi on line seperti
internet banking, moble banking atau pun lewat ATM. Dan sayangnya,
meskipun banyak orang yang telah memiliki fasilitas tersebut, hanya
sedikit yang mengerti cara menggunakannya, sehingga pada akhirnya mereka
lebih memilih membeli tiket di agen-agen penjualan tiket pesawat.
Berdasarkan hal tersebut, maka berbisnis menjadi agen penjualan tiket
(khususnya tiket pesawat) adalah salah satu pilihan menarik. Usaha agen
tiket pesawat tersebut bisa menjadi salah satu portofolio bisnis
sampingan anda untuk menambah pundi-pundi penghasilan anda.
Untuk menjadi agen tiket pesawat, anda diberikan 2 pilihan, yaitu agen
tiket satu maskapai penerbangan saja (misalnya khusus untuk tiket Lion
Air, Merpati, Batavia, Sri Wijaya Air, Citilink, Garuda Indonesia, dan
lainnya) atau anda bisa menjadi agen tiket untuk beberapa maskapai
penerbangan, tentu dengan modal yang lebih besar. Saran saya adalah
lebih baik menjadi agen tiket pesawat yang paling banyak dipilih orang
di daerah anda. Selain itu, pilihan juga didasarkan atas: Apakah anda
ingin menjadi agen langsung atau menjadi sub agen dari sebuah perusahaan
agen travel/tiket.
Jika anda ingin menjadi agen langsung (utama), maka anda harus
mendaftarkan diri ke masing-masing maskapai pesawat (airlines) untuk
mendapatkan akses melakukan transaksi tiket secara online dan
mencetaknya. Biasanya yang didaftarkan atas nama perusahaan (CV/PT) yang
telah memiliki SIUP, akta pendirian perusahaan sebagai agen perjalanan,
mempunyai kantor yang representatif, sanggup memenuhi minimum sales
level, dan sebagainya. Modal deposito awal bervariasi, ada maskapai yang
menetapkan 5 juta, 10 juta, 15 juta, dan sebagainya. Merpati Nusantara
misalnya mewajibkan deposito awal untuk diangkat menjadi travel agent
sekitar 10 juta rupiah. Modal yang diperlukan akan lebih besar jika anda
bermitra dengan berbagai jenis maskapai penerbangan. Namun kelebihannya
adalah anda bisa merekrut agen-agen kecil (sub agen) yang dapat
membantu menjualkan tiket anda di daerahnya masing-masing.
Jika modal anda terbatas, maka sebaiknya menjadi agen kecil dengan
bermitra pada sebuah agen utama, sambil belajar berbisnis pada bidang
ini. Untuk menjadi agen kecil ini, modal yang dibutuhkan minimal Rp
500.000, bahkan beberapa diantaranya lebih rendah dari itu sebagai
deposit awalnya. Proses pendaftaran dilakukan secara online dan uang
dikirim lewat transfer rekening ke agen utama. Apa saja yang dibutuhkan
untuk memulai usaha agen tiket kecil tersebut? Anda hanya perlu
menyiapkan perangkat komputer, printer, jaringan internet, akun email
dan mempelajari bagaimana cara mereservasi (booking tiket) secara
online. Masing-masing situs airlines memiliki tampilan dan cara yang
sedikit berbeda dalam proses reservasi tiket. Ketika seseorang ingin
mereservasi (memesan) tiket dengan tujuan dan hari pada pesawat
tertentu, maka yang pertama anda lakukan adalah login ke situs yang
dituju untuk mengecek ketersedian kursi yang masih kosong. Jika
tersedia, maka segera isi data sesuai dengan KTP konsumen, kemudian
lakukan transaksi. Uang deposito anda akan terpotong sesuai dengan harga
yang tertera. Lalu cetak dengan printer, maka tiket telah bisa dipakai.
Ukuran tiket online (e-tiket) biasanya agak kecil dari tiket biasa, tetapi disana tertera nama pembeli, nomor penerbangan, nomor KTP, kursi, dan sebagainya. Saat dibandara, petugas akan mengecek kebenaran (validasi) tiket tersebut apakah sesuai dengan KTP yang dibawa konsumen.
Ukuran tiket online (e-tiket) biasanya agak kecil dari tiket biasa, tetapi disana tertera nama pembeli, nomor penerbangan, nomor KTP, kursi, dan sebagainya. Saat dibandara, petugas akan mengecek kebenaran (validasi) tiket tersebut apakah sesuai dengan KTP yang dibawa konsumen.
0 comments:
Post a Comment